Kopi, Teh dan Aku




"Kalau gak ngopi, ya ngeteh "

Malah, habis ngopi, gak sampai satu jam berselang, eh...lanjut ngeteh, hehehe...

Dua jenis minuman ini memang kesukaan saya dan juga kegemaran banyak orang. Sangat identik dengan orang Indonesia.

Gimana nggak, dari kecil kita sudah dikenalkan orang tua atau keluarga dengan minuman berwarna ini.

Pagi, ketika sarapan, ibu kita menghidangkan teh bersama dengan nasi goreng, misalnya. Atau kalau kedatangan tamu atau keluarga yang berjenis kelamin pria, maka kopi hitamlah yang disajikan untuk menghangatkan kebersamaan.

Sangat akrab dengan kehidupan. Aromanya yang khaspun, bikin hidung saya kembang kempis menghirupnya.

Meski saya suka minum kopi, tapi saya baru mulai rajin mencicipinya ketika SMA. Karena rasanya lebih pekat dan agak pahit dibanding teh, jadi waktu saya masih kecil, lebih akrab dengan teh. 

Namun, karena sekarang sudah banyak varian rasa kopi yang dicampur dengan bahan lain, seperti coklat, susu bahkan jahe, saya justru keranjingan, hehhe. Karena rasa kopinya gak “setajam” kopi hitam nan kental itu.

Kalau ke supermarket, saya biasanya beli langsung satu lusin sachet. Kadang langsung dua lusin dengan varian rasa yang berbeda atau merek tak sama. Biasanya, beda merek, beda juga rasanya, meski komposisinya sama. Yah, sekalian buat perbandingan mana yang lebih enak .

Walau, sebenarnya saya juga tetap suka sih sama kopi asli yang berwarna gelap itu. Biar hitam, banyak yang nunggu, hihihih.. Apalagi kalau tinggal minum aja, alias dibikinin, hehehe. Tapi, kalau untuk sehari-sehari seperti saat ini, saya lebih suka mengkonsumsi kopi rasa moca. Perpaduan rasa susu, coklat dan kopi. Asyik. ..!! eh, malah sekarang sudah ada white coffe atau kopi putih malah ya. Saya juga suka, tuh. 

 
 Begitu juga dengan teh. Sudah beragam merek teh saya coba. Lumayan jadi tau mana teh yang enak dilidah, dan mana teh yang justru bikin ill feel minumnya...hehheee
 

Kopi dan teh pengaruhi mataku

Ehmmm...rupanya, meski kopi yang biasa saya konsumsi tadi telah bercampur dengan bahan-bahan lain, (coklat, susu dll), kadar kafeinnya tetap tinggi, lo. Otomatis mempengaruhi kekebalan mata saya untuk tetep melek. Duh.

Karena hal ini, saya jadi tak berani minum kopi diatas jam 5 sore. Karena sudah tau akibatnya: saya akan susah tiduuur!  Bisa-bisa jam 3 dini hari mata saya baru terpejam. Dan itu bikin saya tersiksa! 
Salah satu teh yang pernah saya coba

Dulu, saya pikir, teh itu, gak terlalu ngaruh seperti kopi. Rupanya, untuk diri saya, kalau mengkonsumsi teh diatas jam 5 sore, maka sampai jam 1 malam pun, saya akan kesulitan untuk tidur, meski daya kafeinnya tidak setinggi kopi. 
 
Kafein, ialah senyawa kimia atau zat psikoaktif yang terdapat dalam kopi berbentuk kristal dan berasa pahit, yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Kafein merupakan obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia dan dapat mengusir rasa kantuk secara sementara. Dan kafein, mudah diserap oleh tubuh.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kafeina




Makanya, sekarang sudah saya siasati bagaimana mencari waktu-waktu yang tepat untuk bisa menyeruput minuman enak itu, tapi tak membuat saya insomnia. Hehehe...

Jam 12 atau 1 siang setelah makan, ini adalah salah satu waktu yang saya manfaatkan untuk mengkonsumsi kopi. Selelet-leletnya adalah jam 3 sore.

Temen-temen kantor sayapun heran melihat kebiasaan saya mengkonsumsi kopi atau teh, justru di jam-jam tersebut. Setelah saya jelaskan, barulah mereka paham. Karena “menyedot” kopi/teh, itukan identik dipagi hari atau pada sore hari. Lah, saya malah siang hari bolong, hehehe. Ya, maklum saya anak kos, jadi biasanya baru bisa minum kopi/teh kala siang hari, itupun dikantor bikinya, sekalian manfaatin kopi/teh plus gula dikantor, hahhaha... 


Ketika ngumpul di Starbuck Coffe bersama konco2


Ah, beruntung saya tau kalau tubuh ini akan merasakan efek dahsyat jika berani “bermain” dengan kopi/ the di sore hari, apalagi dimalam hari (bakal begadang sendirian, bo..!)  

Sayangnya baru 7 tahun belakangan ini saya mengetahuinya. Dulu, ketika SMU dan kuliah, dimana saat itu masa-masanya saya aktif ngeteh dan ngopi, saya gak ngerti, kenapa saya kok susah sekali tidur. Saya mengira terkena penyakit insomnia, alias susah tidur.

Lama-kelamaan, setelah saya bisa “membaca” tubuh sendiri, oh baru saya tau, apa penyebabnya ketika itu saya susah tidur. Wong, saya sering mengkonsumsi dua minuman itu kala sore dan malam hari. Ya, gimana gak melek sepanjangan. Haduuuh....

Jujur, dulu saya gak percaya kalau minum kopi bakal bikin melek mata. Saya pikir itu hanya sugesti atau omongan kelakar orang saja. Tapi, kini saya percaya sejuta persen percaya, wuahahaha...

Salah satu Koleksi teh dan kopi ku, hehehe...


Satu lagi manfaat kopi yang saya rasakan. Kebetulan, saya punya masalah dengan pencernaan atau susah BAB. Tak setiap hari saya bisa buang sampah perut itu. Nah, untuk merangsang supaya itu sampah keluar, maka saya harus minum kopi dulu. Reaksinya , aw..ternyata cepat, lo.

Tak perlu lama menunggu konspirasi perut. Seketika reaksi itu datang, langsung cabut ke toilet, dan berhasiiilll...hehehhe. 

Sebenarnya saya sudah pernah mendengar informasi ini dari sepupu saya. Tapi, lagi-lagi, saya tak percaya ketika itu. Eh, begitu membuktikan sendiri, baru deh manggut-manggut, hihihi....

Rupanya, teman kosan saya juga melakukan hal yang sama. Ia, malah sudah tau dari dulu kalau kopi bisa merangsang perut untuk segera mengeluarkan hajat yang terpendam di usus kita, hehehe...

Eh, sayangnya...kini saya menderita penyaki magh yang lumayan parah. Hingga tak bisa bar-bar lagi mengkonsumsi kopi dan teh. Karena, kedua minuman ini menggrogoti atau tak baik untuk magh. Hikss..

Kenapa begitu?

Nah, menurut hasil pantauan dari googling sana-sini, kandungan asam dan kafein yang tinggi dalam kopi/teh menyebabkan asam lambung semakin naik sehingga akan terasa mual dan muntah.

Selain itu, kafein dapat mengendurkan lower esophageal spinchter (LES), katup antara lambung dan tenggorokan, sehingga memicu gas di lambung naik hingga kerongkongan.

Untuk anda yang punya penyakit magh dan baru tau kalau kopi dan teh tak baik bagi penyakit ini, silahkan baca penjelasan lebih lengkapnya disini atau disini.


Ouw..
Baiklah kalau begitu....

Meski saya tak bisa sesuka hati lagi dan harus membatasi diri untuk menyeruput minuman hitam dan kuning itu, tapi, bukan berarti saya harus jaga jarak pada kalian, wahai kopi dan teh.

Aku tetap cinta kalian. Nagih, bahkan, hahahha..............



No comments

Hai,

Silahkan tinggalkan komentar yang baik dan membangun ya....Karena yang baik itu, enak dibaca dan meresap di hati. Okeh..